Selasa, 18 Mei 2010
Harga Minyak Terus Turun
Harga minyak turun ke posisi rendah baru untuk tahun ini di perdagangan Asia, Rabu, di tengah menguatnya dollar AS dan kekhawatiran mengenai krisis utang zona euro.
Kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Juni turun ke tingkat rendah 67,90 dollar AS per barrel sebelum pemulihan ke posisi 68,64 dollar AS per barel pada pertengahan perdagangan pagi hari.
Kontrak tersebut sebelumnya pada posisi 68,91 dollar AS di perdagangan AS Selasa sebelum akhirnya kembali ditutup pada posisi 69,41 dollar AS.
Minyak mentah London "Brent North Sea" pengapalan Juli turun 63 sen menjadi 73,80 dollar AS. Saham-saham yang melemah dan berisiko keengganan menjadikan harga minyak melemah karena euro turun ke tingkat rendah baru dalam empat tahun terhadap dollar AS pada Rabu.
"Kekhawatiran yang masih terus berlangsung seputar (masalah) utang Eropa masih sangat menghantui pikiran setiap investor," kata Serene Lim, analis gas dan minyak yang berbasis di Singapura, ANZ bank kepada AFP.
"Sepertinya, dengan dolar menguat dan juga membebani harga minyak."
Menguatnya dollar AS menjadikan minyak yang dihargakan dengan mata uang AS itu menjadi lebih mahal bagi para pemilik unit-unit yang lebih lemah dan menekan permintaan.
Para investor juga khawatir bahwa langkah-langkah yang diumumkan oleh Yunani dan negara-negara zona euro yang terlibat utang, akan menghambat pertumbuhan dan konsumsi di Eropa, yang pada akhirnya menekan permintaan energi.
Lim mengatakan harga minyak kemungkinan turun lagi jika cadangan minyak mentah di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar dan ekonomi terbesar dunia, terus meningkat. Kenaikan cadangan mengindikasikan melemahnya permintaan. "Kami juga tidak melihat sebagian fundamental (minyak mentah) mencoba untuk mendukung harga."
Departemen Energi AS (DoE) mengatakan pekan lalu bahwa cadangan minyak mentah untuk pekan yang berakhir 7 Mei meningkat 1,9 juta barel--dua kali lipat lebih dari jumlah yang diprediksi para analis. DoE akan merilis laporan inventaris terakhirnya pada Rabu ini.
Sumber : Kompas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar