Senin, 24 Mei 2010

LPKR Genjot Penjualan Kemang Village Tembus Rp1,3 T


PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hingga April 2010 membukukan penjualan superblok Kemang Village sebesar Rp1,3 triliun. Nilai itu setara dengan 70 persen dari total penjualan yang mencapai 1.100 unit apartemen.
“Hingga kini kami sudah bukukan penjualan sekitar 800 unit apartemen yang tersebar di lima tower,” kata Direktur Lippo Karawaci Jopie Rusli di Jakarta, Senin (24/5/2010).

Dia mengatakan, perseroan menargetkan hingga akhir 2010 seluruh unit akan terserap pasar. Optimisme ini didasari naiknya permintaan sektor properti tahun ini khususnya segmen grade A, termasuk apartemen.

Konsumen apartemen grade A sudah memahami tren investasi properti. "Mereka sudah hapal harga apartemen akan terus naik, sehingga minat membeli apartemen juga terjaga," katanya.

Hingga kuartal I-2010, total pasokan properti segmen yang mencapai 75 ribu unit, tingkat penjualan apartemen mencapai 94,1 persen atau naik tipis dibanding tingkat penyerapan di kuartal IV-2009 yang mencapai 94 persen.

Dari total 94,1 persen itu, penjualan kondominium kelas atas seharga di atas Rp15 juta per meter persegi (m2) mencapai 65,1 persen. Porsi ini naik signifikan dari kuartal sebelumnya yang baru sebesar 58,1 persen.

Selain itu, hal ini juga didorong dengan rencana pemerintah mengenai status kepemilikan asing terhadap properti di Indonesia. Aturan baru tersebut dinilai akan memicu harga dan permintaan properti segmen premium. "Baik harga maupun permintaan apartemen segmen premium bisa melonjak 25 persen," kata Jopie.

Menurut Jopie, tingginya permintaan warga negara asing tersebut terepresentasi dari naiknya kebutuhan apartemen di wilayah Kemang. "Salah satu tower kami ada yang lebih dari 25 persennya terjual pada warga negara asing," ungkap Jopie.

Sepanjang 2009, perseroan membukukan laba bersih Rp389,41 miliar, atau naik tipis dari 2008 sebesar Rp370,87 miliar. Peningkatan laba bersih dikarenakan pertumbuhan yang signifikan pada bisnis Healthcare dan Large Scale Integrated Development.

Perseroan juga berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp2,6 triliun sepanjang 2009 atau naik 1,96 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp2,55 triliun. Total pendapatan LPKR, sekira 46 persen diperoleh dari development revenue dan 54 persen dari recurring revenue (pendapatan berkesinambungan).

Analis kredit S&P Wee Khim Loy mengatakan, kondisi operasional Lippo Karawaci 2010 akan terus membaik karena didukung strategi menaikkan pendapatan dan aliran dana tunai dari beberapa segmen bisnis yang stabil seperti kesehatan, infrastruktur, dan bisnis berbasis biaya," ujarnya.

Lippo Karawaci adalah salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia dengan jumlah cadangan lahan (land bank) sekira 1.625 hektare per Desember 2009. Sejak 2004, perseroan mendiversifikasi bisnisnya di bidang kesehatan, rumah sakit, infrastruktur.
 Sumber : okezone

0 komentar:

Posting Komentar