Senin, 31 Mei 2010

Netanyahu: Kami Hanya Cegah Rudal Hamas


Sebelum membatalkan rencana kunjungan ke Washington, AS, kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan penjelasan mengenai insiden penembakan terhadap konvoi misi perdamaian ke Jalur Gaza yang sedikitnya telah menewaskan 9 orang.Dalam pidato singkat yang dirilis situs berita Lefigaro, Selasa (1/6/2010) Netanyahu mengatakan ingin menempatkan insiden dalam konteks yang sebenarnya. Ia meyakini Hamas berusaha membawa rudal ke wilayah Gaza. "Kami ingin membiarkan semua kargo kemanusiaan masuk ke Gaza, tapi kami ingin mencegah masuknya roket, rudal dan bahan peledak," kata Netanyahu.
Netanyahu pun menerangkan, Mavi Marmara adalah satu-satunya kapal yang tidak mengindahkan perintah pasukan Israel. "Kami mampu menguasai lima dari enam perahu. Mavi Marmara mengabaikan perintah untuk mengubah arah. Kapal itu adalah kapal terbesar dalam konvoi ini. Ada ratusan orang di kapal. Mereka tidak bersedia  bekerja sama," ungkap Netanyahu lagi.
Sebelumnya, ia pun mengatakan, pasukan yang diterjunkan ke atas geladak kapal Mavi Marmara sempat mendapatkan serangan dari para relawan yang berada di atas kapal. "Mereka dengan sengaja menyerang tentara. Mereka telah dipukuli dengan tongkat tembakan, dipukul dan bahkan ditikam. Tentara kami harus berjuang mempertahankan hidupnya," tegasnya.
Di sisi lain,  peninjau PBB untuk Palestina Riyad Mansour menegaskan, penyerangan militer terhadap warga sipil tak bersenjata seperti yang terjadi di geladak kapal Mavi Marmara, di atas perairan internasional, merupakan kejahatan perang. "Kekerasan ini tak akan pernah menghambat niat bangsa-bangsa di dunia untuk membantu warga Palestina," kata Riyad seperti dikutip Timesonline.
Konvoi misi perdamaian menuju Gaza mulai berlayar Minggu sore dari Cyprus dengan muatan sekitar 700 aktivis pro-Palestina, termasuk peraih Nobel Perdamaian 1976 dari Irlandia Utara, Mairead Corrigan Maguire. Tujuan misi ini untuk memberikan 10.000 ton bantuan.

Sumber : kompas

0 komentar:

Posting Komentar