Jumat, 04 Juni 2010

Turki Kurangi Kerja Sama dengan Israel

Turki akan mengurangi kerja sama ekonomi dan pertahanan dengan Israel. Walau demikian, mereka tidak akan sepenuhnya membekukan kerja sama bilateral setelah serangan pasukan Israel terhadap kapal bantuan untuk Gaza yang menewaskan sejumlah warga Turki.
Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc, Jumat (4/6/2010), mengatakan kepada televisi NTV, "Ankara akan mengurangi hubungan di dua bidang itu ke tingkat yang minimum. Namun, sebagai sebuah negara, kami tidak dapat sepenuhnya mengabaikan sebuah negara yang keberadaannya kami akui," katanya.

Hubungan Turki dan Israel sebagai sebuah sekutu yang dekat sekali kini tengah dalam masa krisis akibat serangan pasukan komando Israel terhadap armada yang membawa bantuan ke Jalur Gaza, Senin. Sembilan warga Turki tewas, termasuk seorang yang juga memegang paspor AS. Ankara telah memanggil pulang duta besarnya dari Israel dan membatalkan rencana tiga latihan militer bersama.

Arinc menjelaskan bahwa di antara kedua negara tidak banyak perjanjian di bidang ekonomi. Sebagian besar kerja sama yang ada terjadi antarperusahaan.

Kerja sama militer dan industri pertahanan merupakan kekuatan pendorong di belakang aliansi Turki-Israel, yang diikat tahun 1996 dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama militer. Perusahaan Israel telah menjadi salah satu penerima utama tender menguntungkan bagi pengadaan peralatan militer Turki. Satu satu proyek senilai 183 juta dollar AS yang melibatkan pembuatan 10 pesawat tak berawak dan peralatan pengawasan terkait untuk tentara Turki. Proyek ini dikerjakan oleh usaha patungan yang dipimpin Israel Aerospace Industries.

Berbicara setelah serangan terhadap kapal-kapal bantuan untuk Gaza, Menteri Pertahanan Turki Vecdi Gonul mengatakan, krisis itu tidak akan menghambat penyelesaian proyek. Ia mengatakan, Israel diharapkan mengirim empat pesawat tak berawak yang tersisa pada bulan Juni atau Juli. Proyek yang diluncurkan pada tahun 2005 itu sempat ditunda di tengah persoalan teknis dan ketegangan politik.

Pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan Israel telah memodernisasi sekitar 100 jet tempur F-4 dan F-5 jet Turki dalam kesepakatan senilai sekitar 700 juta dollar AS. Israel juga menjual roket dan peralatan elektronik ke Turki. Tahun 2002, misalnya, industri militer Israel memenangi sebuah tender senilai 668 juta dollar AS untuk memperbarui 170 tank M60.

Sumber : kompas

0 komentar:

Posting Komentar