Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menantang China, dalam melakukan pemulihan ekonomi global yang sedang menghadang ke depannya. Hal tersebut berkaitan dekat dengan kebijakan China sekarang ini yang menjaga nilai tukar yuan pada rasio yang mantap terhadap dolar yang telah menyebabkan kegemparan diantara beberapa pembuat kebijakan di Kongres, yang menuduh China menjaga rasio artifisial rendah, yang mendorong ekspor dan menghasilkan kelanjutan surplus perdagangan yang besar dengan AS.
Para pemimpin G20, yang mewakili negara-negara raksana baik dari sektor ekonomi serta kekuasaan, menyetujui paket kebijakan untuk mengurangi defisit, merangsang pertumbuhan dan stabilitas kembali ke pasar keuangan.
Kendati demikian, Obama berfikiran lebih jauh lagi terhadap kekhawatiran dan selalu menggunakan konferensi-konferensi pers yang ada dalam KTT G20 untuk mengingatkan China bahwa AS untuk membiarkan mata uangnya meningkat dan untuk mengurangi surplus perdagangan yang besar.
"Harapan saya adalah bahwa mereka akan serius tentang kebijakan yang mereka sendiri telah mengumumkan," kata Obama, menyambut pengumuman China pekan lalu bahwa hal ini akan memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam nilai tukar yuan, seperti dikutip dari AFP, Senin (28/6/2010).
Sekadar mengingatkan Obama, pada suratnya hari Jum'at menyampaikan kepada para pemimpin G-20, mengekspresikan hasratnya untuk memiliki "nilai tukar mata uang yang sesuai dengan mekanisme pasar" sebagaimana "penting untuk vitalitas ekonomi global."
Kritik yang ada salah satunya datang dari Sen. Chuck Schumer (D-NY) telah menuduh China atas "manipulasi mata uang" sebuah istilah yang belum digunakan oleh pemerintahan Obama. Beberapa senator telah mengancam untuk menambah tarif pada barang impor Cina yang masuk ke AS jika Cina tidak mengambil tindakan pada masalah ini.
Dalam bulan April, anggota top kabinet Presiden Obama untuk masalah ekonomi, Sekretaris Bendahara AS Timothy Geithner, menunda laporan ke Kongres pada kebijakan nilai tukar tapi mendesak bahwa Cina mempertimbangkan penilaian kembali mata uangnya.
Pada hari Sabtu, Bank Sentral China mengatakan akan mengijinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam mata uangnya, tapi mengatakan bahwa dirinya tidak mengharapkan pergerakan yang besar dalam nilai tukarnya, yang telah berada sekitar 6,8 yuan terhadap dolar selama beberapa tahun ini.
0 komentar:
Posting Komentar